URBANCITY. CO.ID – Menyongsong Lebaran 2025, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Observatorium Bosscha bersiap melakukan pengamatan hilal. Kegiatan ini menjadi salah satu acuan penting dalam Sidang Isbat yang dijadwalkan pada 29 Maret 2025. Sebagai lembaga terkemuka di bidang astronomi, Observatorium Bosscha rutin melakukan pengamatan bulan sabit muda setiap bulan.
Setiap tahun, observatorium ini menjadi rujukan utama bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat dalam penetapan awal bulan Hijriah, termasuk bulan Syawal. Kali ini, mereka akan melaksanakan serangkaian pengamatan yang menandai peralihan dari bulan Ramadhan ke bulan Syawal 1446 H.
Pengamatan akan berlangsung di Lembang, dengan tim Observatorium Bosscha memulai kegiatan pada pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat. Fokus utama dari pengamatan ini adalah untuk meneliti ambang visibilitas bulan, yang berkaitan dengan elongasi dan ketebalan sabit bulan, serta untuk rukyatul hilal bulan Syawal 1446 H.
Rukyatul hilal akan dimulai pada sore hari hingga bulan terbenam. Menariknya, tanggal 29 Maret 2025 bertepatan dengan 29 Ramadhan 1446 H, di mana sabit bulan yang terlihat setelah matahari terbenam dikenal sebagai hilal.
Baca juga : Selama Libur Lebaran, Ganjil-genap di Jakarta Ditiadakan
Dalam pengamatan ini, Observatorium Bosscha akan menggunakan teleskop refraktor 106 mm yang dilengkapi dengan detektor kamera berbasis CMOS. Citra yang diambil akan diproses dengan perangkat lunak pengolahan citra yang dikembangkan oleh peneliti di observatorium tersebut, untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan.