Kegiatan bertema “Bijak Kelola Pundi Sampah” itu diselenggarakan secara hybrid (online dan offline). Vinda menyebutkan, edukasi keuangan bagi para pengelola sampah dan masyarakat peduli sampah ini sangat penting agar masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan dari pengelolaan sampah.
Dwie Andyarini menambahkan, dengan adanya TPAKD diharapkan akses keuangan masyarakat di Kota Bekasi jadi lebih baik, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih merata, dan menghindarkan masyarakat dari jerat keuangan dan investasi ilegal.
Materi yang disampaikan pada kegiatan itu antara lain pengenalan OJK, Waspada Investasi Ilegal dan Pinjaman Online Ilegal, pengenalan produk dan layanan jasa keuangan meliputi Pengolahan Sampah Rumah Tangga, Bank Sampah Sebagai Agen Laku Pandai dan Tabungan BNI Pandai, Memilah Sampah Menabung Emas, serta perencanaan keuangan.
Baca juga: OJK Latih Guru Jadi Trainer Literasi Keuangan
Dalam acara itu dilakukan penyerahan simbolis produk keuangan kepada penerima manfaat, meliputi program Corporate Social Responsibility (CSR), sertifikat Keagenan Laku Pandai, Kredit Usaha Rakyat, Simpanan Pelajar, serta pembiayaan produk Mekaar.
Friderica juga mengunjungi Bank Sampah Jasmine Indah di Cluster Jasmine Blok J5 RT002 RW 008 Kelurahan Sumurbatu, Bantargebang, dan turut meresmikan Agen Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka keuangan inklusif) di bank sampah tersebut.
Agen Laku Pandai merupakan inovasi yang bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan digital melalui kerja sama dengan bank sampah.