Outcome kerja sama diharapkan mendukung pengembangan kebijakan terkait risiko iklim di sektor perbankan. Antara lain mencakup keterbatasan data emisi dan data bencana, serta kapasitas dan expertise dalam membangun metodologi perhitungan dampak risiko iklim.
Baca juga: Kini Risiko Iklim dan Risiko Digital Masuk Sistem Pengawasan Bank
Kerja sama juga diharapkan mendukung perbankan Indonesia mengembangkan, mengukur, dan memitigasi dampak iklim, yang pada akhirnya mendukung arah kebijakan transisi menuju Net Zero Emissions.
Acara dihadiri Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, Direktur Prospera David Nellor, Managing Director and Head of Asia-Pasific and Middle East of Moody’s Wael Jadallah, 18 bank peserta piloting CRMS 2024, dan berbagai pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga. Antara lain Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM, BMKG dan BNPB.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS