URBANCITY.CO.ID – Penyaluran kredit properti oleh perbankan pada Oktober 2024 tumbuh 7,2 persen secara tahunan (year on year/yoy). Lebih rendah dibanding pertumbuhan September 2024 yang tercatat 7,6 persen yoy.
Nilai penyaluran kredit properti pada Oktober tercatat Rp1.401,6 triliun dibanding Rp1.403,6 triliun pada September 2024.
Dari Rp1.401,6 triliun itu, sebanyak Rp778,3 triliun (September Rp771,2 triliun) adalah kredit pemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA), Rp393,3 triliun (September Rp402,3 triliun) kredit konstruksi, dan Rp230 triliun (September Rp230,1 triliun) kredit real estate.
Dikutip dari Laporan Analisis Uang Beredar Bank Indonesia yang dirilis, Jum’at (22/11/2024), penurunan kredit properti itu terutama dipengaruhi oleh penyaluran kredit konstruksi yang merosot dari 1,2 persen (September) menjadi 0,2 persen (Oktober), dan kredit real estate dari 9,1 persen menjadi 8,4 persen.
Sementara pertumbuhan penyaluran KPR/KPA Oktober 2024, stagnan di angka 10,8 persen alias sama dengan pertumbuhan September 2024.
Baca juga: Kredit Properti Tumbuh Tinggi, Rasio Kredit Bermasalahnya Lebih Besar
Kredit properti bersama kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna, tergolong ke dalam kredit konsumsi. Penyaluran kredit konsumsi selama periode yang sama juga stagnan di angka 10,8 persen (Oktober) dibanding 10,7 persen (September), dengan nilai Rp2.171,7 triliun dibanding Rp2.149,6 triliun.
Penyebabnya, penurunan kredit properti di atas. KKB masih tumbuh dari 8,9 persen (Rp139,7 triliun) pada September menjadi 9,9 persen (Rp141,7 triliun) pada Oktober.