URBANCITY.CO.ID – Onduline Indonesia, produsen penutup atap Onduline, kembali meraih sertifikasi Green Label Indonesia (GLI), kali ini dengan predikat tertinggi Gold dari Green Product Council (GPC) Indonesia. Sertifikasi GLI untuk Onduline itu makin bermakna karena diterima menjelang perayaan Hari Bumi pada 22 April ini.
Onduline Indonesia adalah bagian dari Onduline Group (Perancis) dan Kingspan (Irlandia), yang memproduksi produk atap bitumen yang terbuat dari serat selulosa yang ramah alam, waterproofing, greenroof, hingga panel surya.
Menurut Esther Pane, Country Director PT Onduline Indonesia, proses Onduline mendapatkan sertifikat GLI cukup ketat dan panjang. Wajib mengikuti 10 tahapan dengan 13 kriteria audit. Mulai dari pembelian bahan baku hingga proses produksi. Ia menyebutkan, secara umum yang terpenting dari produk ramah alam adalah manufacturing process-nya. Kemudian pilihan bahan baku dan konsumsi energinya.
“Esensinya bukan hasil akhir, tapi proses menjadi sebuah produk. Bagaimana pabrikan (Onduline) memiliki alur produksi atap yang berdampak positif terhadap lingkungan. Kemudian di-kroscek dengan komposisi bahan baku, kualitas, dan konsumsi energi, serta apakah produk sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kita tahu industri merupakan salah satu pemicu perubahan iklim yang besar,” kata Esther.
Ia menambahkan, bagi Onduline Indonesia predikat green label itu bukan sekadar stempel di atas kertas. Sertifikasi yang diuji dan diawasi ketat oleh lembaga pengujian dan inspeksi International Association of Plumbing and Mechanical Official (IAPMO) itu, merupakan bukti nyata dukungan Onduline Indonesia terhadap pencapaian target net zero emission (NZE). Sejalan dengan komitmen iklim Nationally Determined Contribution (NCD), dimana Indonesia bersama 195 negara lain sepakat menjaga peningkatan suhu bumi di bawah 2 derajat celsius melalui berbagai upaya.