Meskipun pasar internasional saat ini masih kuat, yang didominasi konsumen dari Singapura, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, Johannes menargetkan 80 persen pembeli Oxo The Residences adalah konsumen domestik, sisanya dari mancanegara. “Kami melihat potensi yang sangat kuat dari calon pembeli Jakarta, Surabaya dan Medan, selain Bali,” katat Prisca Edwards, CEO Investera Australia, yang ditunjuk OXO memimpin pemasaran Oxo The Residences.
Baca juga: Neo Luxury, Tren Baru Properti Gaya Hidup
Prisca menyebutkan, jumlah Expression of Interest (EoI) atau tanda jadi yang diterima Oxo untuk proyek terbarunya itu sejak 23 April sampai prelaunching 8 Mei 2024, sudah melampaui target. Grand launching atau pemasaran resmi akan dilakukan 8 Juni 2024. Sejak berdiri 2015, OXO sudah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti di Bali senilai Rp700 miliar. Terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo.
Konsultan properti Knight Frank dalam sebuah publikasi menyatakan, Bali merupakan salah satu dari 10 lokasi pilihan investasi orang kaya sebagai rumah kedua. Rata-rata okupansi properti di Bali yang umumnya berupa townhouse, vila, resor, dan penginapan itu terus meningkat hingga mencapai 75%. Karena itu investasi properti di Bali selalu menarik.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS