URBANCITY.CO.ID – Wakil Sekjen PBB untuk Operasi Perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, berterima kasih kepada Indonesia atas komitmen dan kontribusinya yang kuat terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, serta atas jasa dan pengorbanan personel militer dan polisi yang bertugas di bawah bendera PBB.
Indonesia pertama kali menyediakan pasukan penjaga perdamaian pada tahun 1957 dengan bergabung dalam Pasukan Darurat PBB (UNEF) di Sinai, Mesir. Saat ini, Indonesia menyediakan 2.715 personel berseragam untuk Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, menjadikannya kontributor keenam terbesar secara global.
Indonesia juga merupakan kontributor signifikan dalam pasukan penjaga perdamaian perempuan, dengan 183 orang saat ini bertugas dalam operasi perdamaian.
Baca Juga: UNESCO Akui Pabrik Indarung I Sebagai Warisan Memori Asia Pasifik
“Kontribusi Indonesia sangat penting bagi upaya global kami untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Sebagai kontributor utama pasukan untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB, dedikasi dan profesionalisme Indonesia sangat dihargai.” ujar Lacroix pada akhir kunjungan tiga harinya ke Jakarta pada hari Rabu.
Penempatan terbesar Indonesia adalah dengan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), di mana pasukan penjaga perdamaian terus melaksanakan mandat misi di lingkungan yang sangat menantang.
Indonesia juga mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke beberapa misi lainnya, termasuk Misi PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA) dan Misi Stabilisasi PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO).