Acara juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti workshop, penyerahan sertifikat fasilitasi Ditjen IKMA, temu bisnis, Penandatanganan Komitmen Kolaborasi hingga penyerahan plakat penghargaan kepada pelaku industri alat angkut.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Reni Yanita menjelaskan kegiatan Forum Koordinasi Link and Match merupakan agenda rutin tahunan Ditjen IKMA yang telah diselenggarakan sejak tahun 2017.
“Pada penyelenggaraan tahun lalu, kegiataan ini menghasilkan MoU antara 16 Tier APM dengan 32 IKM yang mencatatkan nilai potensial omset sebesar Rp105,2 Miliar,” terang Reni.
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi IKM untuk menggali informasi mengenai potensi pasar dan kolaborasi yang dapat dijajaki dengan supplier APM dan industri besar.
Baca Juga: Perkuat Industri Ketahanan Pangan, BNI Jadi Lead Arranger Investasi Pusri Rp9,32 triliun
Sementara itu, para supplier APM dapat memperoleh informasi tentang potensi IKM yang dapat dijadikan sebagai bagian dari supply chain. Sedangkan Pemerintah berkesempatan mendapatkan feedback terkait kebutuhan pembinaan IKM yang dapat dilakukan di masa mendatang.
Dirjen IKMA menambahkan, hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini antara lain terjalinnya komunikasi antara pelaku usaha IKM dengan supplier APM dan industri besar dan terbukanya akses pasar bagi produk IKM di industri otomotif dalam negeri.
Kemudian, terbukanya akses pembiayaan bagi para IKM, menjadi sarana pertukaran informasi mengenai teknologi permesinan, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu maupun peluang pasar, hingga terjalinnya kemitraan saling menguntungkan antara IKM dan industri besar.
Comments 1