Baca juga: Presiden Canangkan Pembangunan MRT Tomang-Medan Satria
Pada Mei 2024, Pemerintah Indonesia dan Jepang sudah meneken Perjanjian Pinjaman Lunak Official Development Assistance (ODA) senilai 140,699 juta Yen atau setara Rp14,5 triliun untuk MRT Timur-Barat fase 1 tahap 1 dari total nilai proyek sebesar Rp45 triliun.
Bunga pinjamannya 0,3 persen termasuk 0,2 persen pertahun untuk konsultan. Tenor atau jangka waktu utang 40 tahun, sudah termasuk masa tenggang (grace period) 10 tahun.
MRT Tomang-Medan Satria akan ditopang 21 stasiun. Yaitu, 8 stasiun bawah tanah (underground) di jalur Roxy hingga Galur, dan 13 stasiun layang (elevated) di rute Tomang—Grogol serta Cempaka Baru—Ujung Menteng, plus satu depo di permukaan tanah (at grade).
Waktu tempuh perjalanan kereta di jalur MRT Tomang-Medan Satria sekitar 45 menit per perjalanan, dengan target penumpang mencapai 284.900 orang per hari, didukung 23 rangkaian kereta dengan satu rangkaian terdiri dari 8 kereta.
Dirut MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan, setelah ground breaking pihaknya akan segera memulai tender pengerjaan proyek MRT Tomag-Medan Satria yang akan dilakukan pada 2025. “Target penyelesaikan konstruksi proyek tahun 2031,” ungkapnya.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS