URBANCITY.CO.ID – Desa Sedari, yang berada di pesisir utara Kabupaten Karawang, kini menjelma menjadi salah satu sentra tambak terbesar di wilayah Jawa Barat, dengan luas mencapai sekitar 2.750 hektare.
Sektor perairan, terutama tambak, telah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat, bersanding dengan aktivitas nelayan sungai, laut, dan darat.
Namun, dinamika kepemilikan lahan tambak di Desa Sedari menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Dari yang sebelumnya mayoritas dimiliki oleh warga lokal, kini sebagian besar lahan dikelola oleh pengusaha dari luar daerah.
“Dulu hampir 100 persen dimiliki pribumi. Sekarang tinggal sekitar 45 persen. Selebihnya dikontrak atau disewa oleh pengusaha luar,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.
Sistem sewa tambak ini bersifat fleksibel, tergantung pada kesepakatan antara pemilik lahan dengan penyewa. Nominal sewanya bervariasi, bisa mencapai jutaan rupiah untuk kontrak beberapa tahun.
“Kadang ada bonus waktu, tergantung hasil panen dan kesepakatan,” tambahnya.
Budidaya Kakap, Udang, dan Rumput Laut
Tambak-tambak di Desa Sedari tidak hanya digunakan untuk budidaya ikan bandeng dan udang vaname, tetapi juga mulai dikembangkan untuk ikan kakap.
“Kalau kakap, bibit minimal dua kilo. Dari 10 ribu bibit yang ditebar, biasanya bisa bertahan sekitar 50 persen,” ujar seorang pembudidaya. Sisanya, biasanya terdiri dari ikan-ikan yang tumbuh lebih lambat atau belum siap panen.
Sementara itu, beberapa tambak diizinkan untuk aktivitas pemancingan umum, sementara lainnya tertutup untuk publik tergantung kesepakatan pemilik.