Baca juga: Pertama di Indonesia, BSI Gelar International Expo Bank Syariah
Salah satu bank yang mencatat lonjakan signifikan adalah BCA Syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan 20,8% pada Agustus 2025, mencapai Rp12,1 triliun.
Direktur BCA Syariah, Pranata, menyebut kenaikan terutama berasal dari pembiayaan komersial yang tumbuh 17,2% YoY menjadi Rp9,3 triliun, serta pembiayaan konsumer yang melonjak 48,7% YoY menjadi Rp1,8 triliun.
“Kami optimistis untuk meraih pertumbuhan pembiayaan secara keseluruhan di kisaran 13–15% di akhir tahun 2025,” kata Pranata.
BCA Syariah fokus menjaga kualitas pembiayaan dan memperluas akses digital, termasuk menjangkau rantai pasok sektor potensial.
Senada, Bank Mega Syariah juga mencatat pertumbuhan positif 25,2% YoY pada Agustus 2025, dari Rp7,36 triliun menjadi Rp9,21 triliun.
Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah, Hanie Dewita, mengatakan lonjakan ini dipicu oleh penurunan suku bunga acuan BI-rate dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk perbankan syariah.
“Selain itu, peningkatan pembiayaan juga ditopang oleh kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan dan produk perbankan syariah,” ujarnya.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada segmen multifinance (naik 39% YoY), consumer non-PTA (43,7%), dan Syariah Card yang melonjak lebih dari 140%. Segmen komersial korporasi juga tumbuh stabil sekitar 14%.
Untuk mempertahankan momentum, Bank Mega Syariah menerapkan strategi B2B2C (Business-to-Business-to-Consumer) melalui kerja sama dengan institusi di sektor pendidikan, kesehatan, dan layanan publik.