Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani yang ikut jadi pembicara menyampaikan, plafon KUR perumahan akan ditingkatkan secara bertahap.
“Kenaikan tersebut dapat terealisasi apabila penyaluran KUR perumahan sebesar Rp130 triliun yang direncanakan mulai bergulir pada Oktober 2025 berjalan optimal. Jadi, kalau Rp130 triliun tahun ini terserap, insyaAllah akan kita tambah lagi tahun depan. Saya yakin bisa tambah lagi angkanya sampai Rp250 triliun,” ujar Rosan.
Pemerintah resmi menempatkan dana Rp200 triliun pada lima bank Himbara untuk memperkuat likuiditas perbankan nasional. Dari jumlah itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memperoleh alokasi Rp25 triliun.
Rosan menegaskan, bank-bank tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) akan menjadi motor utama penyaluran KUR perumahan ini. Keterlibatan aktif perbankan BUMN sangat penting untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini masih mencapai 15 juta unit.
Dirut BTN Happy
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memastikan dana tersebut akan terserap habis hingga pertengahan Desember 2025. “Terkait dengan dana itu, kami senang kalau ditanya. Kami happy ada dana masuk,” ungkap Nixon.
Nixon menjelaskan, sebelumnya perbankan menghadapi dua persoalan besar, yakni ketatnya likuiditas dan lemahnya permintaan kredit. Namun, masalah likuiditas kini teratasi setelah adanya penempatan dana pemerintah.
Dana tersebut juga bermanfaat untuk menurunkan bunga dana melalui penawaran suku bunga khusus, termasuk suku bunga di counter, sehingga lebih murah bagi mmasyarakat. Karena dana Rp25 triliun tersebut akan segera masuk ke berbagai sektor produktif.