“Regulasi dan funding mechanism harus segera diterbitkan, agar makin banyak swasta berkontribusi dalam mengakselerasi layanan kesehatan di Tanah Air. Semoga Biomedical Campus bisa menjadi magnet perusahaan terkemuka global menjadikan Indonesia sebagai salah satu lokasi pengembangan riset dan teknologi kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memiliki komitmen realisasi investasi Rp6,91 triliun dan menyerap 105.406 tenaga kerja.
Apollo Hospital India selaku investor utama akan mengembangkan layanan kesehatan berstandar internasional dan peningkatan medical tourism melalui KEK yang akan rampung dan beroperasi pada 2026 itu.
Dengan dibentuknya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, Indonesia diperkirakan bisa menghemat devisa Rp500 miliar.
Sedangkan KEK Morowali dengan hilirisasi nikel berbasis industri hijau, memasang target investasi hingga beroperasi penuh Rp135,38 triliun dan menyerap 136.000 tenaga kerja.
KEK ini bergerak di bidang produksi dan pengolahan nikel dengan dukungan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), teknologi Fully Enclosed Submerged Electric Furnace, daur ulang limbah tailing process High Pressure Acid Leaching (HPAL), hilirisasi Nickel Matte dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) untuk menjadi prekursor baterai mobil listrik, serta pasokan air baku melalui pembangunan waduk dan bendungan.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS