Transaksi digital menggunakan QRIS code dengan BSI Mobile, per Juni 2024 meroket 212 persen secara tahunan mencapai 14,13 juta transaksi. Sedangkan transaksi QRIS Masjid melesat 165 persen mencakup 14,42 juta transaksi.
Sementara transaksi digital lewat channel BI Fast, meningkat 51 persen dengan 46,5 juta transaksi. Begitu juga transaksi Tabungan Haji via BSI Mobile, tumbuh 98 persen dengan 26,7 juta transaksi, dan pembayaran digital BSI ke institusi naik 53 persen dengan 3,4 juta transaksi.
Baca juga: BSI Tegaskan Komitmen Terus Dorong Pembiayaan UMKM
Saut menyebut fitur Ziswaf di BSI Mobile merupakan keunikan yang hanya dimiliki BSI. Fitur itu banyak digunakan nasabah untuk membayar zakat, infaq, dan sedekah, serta qurban. Per Juni 2024 volume transaksi penghimpunan dana ZISWAF di BSI tumbuh 19,3 persen.
“BSI juga mendorong nasabah menyisihkan sedikit harta mereka untuk bersedekah, dengan menyediakan opsi ber-ZISWAF setiap selesai bertransaksi di BSI Mobile. ZISWAF di BSI Mobile bisa dimulai dengan nominal seribu rupiah,” jelas Saut.
BSI menjamin keamanan data dan privasi nasabah yang menggunakan BSI Mobile. BSI sudah melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kebocoran data.
Antara lain dengan menerapkan sistem yang sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, memperkuat manajemen data, dan memperkuat keamanan IT.
“Kami juga tidak henti-hentinya mengimbau nasabah untuk waspada terhadap modus kejahatan digital, dan senantiasa menjaga data pribadinya. Hal paling mudah dilakukan nasabah, dengan mengganti pin kartu debit atau kartu BSI Hasanah Card dan BSI Mobile secara berkala,” pungkas Saut.