URBANCITY.CO.ID – Penjualan properti residensial di pasar primer (rumah baru di kawasan real estate) pada triwulan II-2024 masih tumbuh. Namun pertumbuhannya jauh lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.
Demikian terungkap dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Triwulan II versi Bank Indonesia (BI) yang dipubliksikan Jum’at (16/8/2024).
Pada triwulan II-2024 penjualan rumah meningkat 7,30 persen secara tahunan (yoy), anjlok dibanding pertumbuhan penjualan triwulan sebelumnya yang mencapai 31,16 persen.
“Perlambatan penjualan terjadi pada semua tipe rumah,” tulis survei BI tersebut. Yang paling anjlok pertumbuhan penjualan rumah tipe kecil, dari 37,84 persen menjadi 4,51 persen.
Disusul rumah tipe besar dari 48,51 persen menjadi 27,41 persen, dan rumah menengah dari 13,57 persen menjadi 3,01 persen. “Perlambatan penjualan rumah itu ditengarai karena hambatan pengembangan dan pemasaran,” tulis BI.
Baca juga: Triwulan I 2024 Penjualan Rumah Meningkat Pesat
Secara statistik, anjloknya penjualan rumah pada triwulan II-2024 secara tahunan itu, dipicu oleh kontraksi penjualan rumah triwulan II secara kuartalan (qtq).
Penjualan rumah baru pada triwulan II minus 12,80 persen (qtq). Terutama dipengaruhi oleh kontraksi penjualan rumah kecil (-16,68 persen) dan rumah menengah (-13,68 persen). Sementara penjualan rumah besar relatif stabil dengan pertumbuhan 5,08 persen.
Anjloknya penjualan rumah itu selaras dengan pertumbuhan penyaluran KPR triwulan II-2024 yang stagnan di angka 13,97 persen, dibanding 13,91 persen pada triwulan I (yoy).