Di sisi lain, Abadi Purnomo, Anggota Dewan Energi Nasional, mengungkapkan pentingnya perencanaan jangka panjang dalam transisi energi Indonesia.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan bagaimana Dewan Energi Nasional berperan dalam merumuskan kebijakan energi, termasuk pengembangan energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada energi fosil.
Baca juga : Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Prabowo: Indonesia Menuju Swasembada Energi
“Peran energi fosil, terutama gas, masih sangat besar dalam mendukung kebutuhan energi nasional. Namun, kami juga berfokus pada pengembangan energi terbarukan untuk memastikan ketahanan energi Indonesia di masa depan,” kata Abadi.
Dia menjelaskan bahwa meskipun transisi energi menuju energi hijau menjadi fokus utama, sektor gas tetap memiliki peran penting, khususnya dalam sektor pembangkit listrik dan industri. Abadi juga menyoroti tantangan transisi energi yang harus dilakukan secara bertahap, mengingat ketergantungan Indonesia pada energi fosil masih cukup besar.
“Pembangkit listrik berbasis batu bara harus bisa bersih di masa depan, sementara gas alam akan tetap menjadi bagian penting dalam pembangunan energi Indonesia,” tambahnya.
Dengan target Indonesia untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060, Abadi mengingatkan bahwa strategi pengurangan energi fosil harus dilakukan secara terencana.
Baca juga : Di Tengah Ketidakpastian Global, Presiden Prabowo Tekankan Pentingnya Swasembada Pangan dan Energi
“Kami berharap dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, dengan tetap menjaga kestabilan ekonomi dan industri,” ungkapnya.