Paket II meliputi pekerjaan bendungan utama, jalan akses dan bangunan pengendali sediman. Paket III meliputi pekerjaan bangunan pelimpah, jalan akses, hidromekanikal dan fasilitas penunjang. Sementara Brantas Abipraya mendapatkan amanah menuntaskan Paket I.
Baca Juga: Bendungan Lolak Sulut Beroperasi, Jokowi: Masa Depan Pengelolaan Air dan Energi
Menurut Sugeng Rochadi, adanya Bendungan Cijurey ini nantinya dapat mereduksi banjir sebesar 59,33%, ditambahkannya juga saat musim kemarau, bendungan ini juga menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengairi lahan persawahan dan irigasi selama kekeringan melanda.
Dengan fungsi ganda yang unik, bendungan ini menjadi karya inovatif yang dihasilkan untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain mengairi persawahan dan irigasi seluas 2047 hektar, bendungan ini juga nantinya bakal menghasilkan air baku sebesar 0.71 m3/detik dan PLTA sebesar 2×0.5 MW.
Bendungan Cijurey mampu memainkan peran strategis dalam menghadapi krisis air saat musim hujan maupun musim kemarau, dengan sistem manajemen air yang canggih.
Bendungan ini mampu mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air dan meningkatkan ketahanan pangan serta keberlanjutan lingkungan di area sekitar.
Baca Juga: Bendungan Bulango Ulu Karya Abipraya Rampung Tahun Ini
Upaya mitigasi kekeringan di sekitar lingkungan proyek Bendungan Cijurey ini juga dilakukan oleh Tim Proyek Brantas Abipraya. Hal tersebut terlihat dari inovasi yang dihasilkan yaitu dengan memanfaatkan limbah air wudhu di proyek pembangunan bendungan Cijurey.