Namun, masih terdapat potensi peningkatan NPL dari pemburukan kredit restrukturisasi kolektibilitas 1 dan kredit kolektibilitas 2, seiring dengan menurunnya kondisi usaha debitur karena perekonomian yang belum stabil.
Mengenai NIM, perbankan memperkirakan meningkat atau lebih tinggi dibanding realisasi NIM September 2024 sebesar 4,60 persen, seiring proyeksi peningkatan penyaluran kredit.
Namun, optimisme terhadap peningkatan NIM itu tidak tinggi. Tercermin dari peningkatan tipis indeks NIM dari 54 (triwulan III) menjadi 55 (triwulan IV).
Sementara tentang PDN, perbankan pesimis kendati rasio PDN per September 2024 sebesar 1,56 persen masih pada level rendah, jauh di bawah threshold (ketentuan maksimal) 20 persen. Tercermin dari indeks PDN yang merosot dari 57 (>50 optimis) pada triwulan III menjadi 48 (<50 pesimis).
Begitu pula soal cash flow atau alat likuid (kas dan setara kas), perbankan masih optimis dengan indeks 53 pada triwulan IV, namun jauh merosot dibanding indeks triwulan III sebesar 63.
Per September 2024 rasio alat likuid/NCD perbankan tercatat 112,66 persen, masih jauh di atas threshold 50 persen.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS