Dari sisi frekuensi transaksi, saluran digital BNI mencatatkan lonjakan signifikan. Pada kuartal I-2025, jumlah transaksi digital mencapai 501 juta, naik dari 318 juta transaksi pada kuartal I-2024. Rinciannya, 283 juta transaksi berasal dari BNI Mobile Banking dan 218 juta dari wondr by BNI.
Baca juga: BNI dan Republikorp Jalin Sinergi Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional
“Frekuensi transaksi yang tinggi di kanal digital mendorong likuiditas yang lebih stabil dan efisien, sehingga memperkuat struktur CASA kami,” jelas Okki.
Transformasi digital BNI tidak hanya menyasar nasabah ritel, tetapi juga segmen korporasi melalui platform BNIdirect. Per Maret 2025, jumlah pengguna BNIdirect tumbuh 7,2% YoY menjadi 188.000 pengguna, dengan total transaksi melonjak 16,4% menjadi 337 juta. Kontribusi dari platform ini turut mendorong peningkatan saldo rekening giro sebesar 3,4% dan memperbaiki Cost of Fund sebesar 20 basis poin.
“Kami percaya bahwa transformasi digital yang menyeluruh, baik untuk nasabah ritel maupun korporasi, menjadi kunci utama dalam menjaga efisiensi dan daya saing jangka panjang,” tegas Okki.
Dengan strategi digital yang terintegrasi, BNI tidak hanya memperkuat hubungan dengan nasabah, tetapi juga membuktikan daya tahannya dalam menghadapi tantangan ekonomi, sekaligus menjaga kinerja pendanaan tetap solid dan berkelanjutan