Oki menegaskan, “Peningkatan intake kilang akan berdampak kepada penyediaan BBM dalam negeri.” Selain itu, Pertamina juga memperluas layanan gas untuk industri dan rumah tangga sebagai alternatif energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan jaringan gas yang makin luas, masyarakat diharapkan bisa beralih ke energi bersih dengan harga terjangkau.
Namun, Oki juga mengingatkan bahwa ada tantangan, seperti fluktuasi harga minyak dunia yang dipengaruhi kondisi geopolitik global. “Dengan dukungan stakeholder, Pertamina berkomitmen menjalankan roadmap untuk mencapai target Pemerintah dalam swasembada energi nasional,” tambahnya.
Sejalan dengan target pemerintah, Pertamina juga berkomitmen mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 lewat program-program berkelanjutan. Mereka terus memperkuat prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis, mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
John Anis, CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara untuk mempercepat transisi energi global. Dalam forum bisnis Indonesia-Eropa di Berlin, Jerman, ia menyampaikan, “Transisi energi bukanlah lomba yang bisa dimenangkan sendirian. Dibutuhkan kerja sama lintas negara, lintas sektor, dan lintas teknologi.”
Baca Juga: PGN Usung 3 Inisiatif Utama Gas Bumi Perkuat Komitmen NZE Pertamina
John menjelaskan tiga kunci kerja sama Indonesia-Eropa: investasi dan inovasi bersama, pembelian jangka panjang dan jejaring pasar, serta membangun kapasitas bersama lewat riset dan pengembangan. Pertamina NRE juga menjalankan strategi ganda, mengoptimalkan energi konvensional sambil mempercepat pengembangan energi baru seperti surya, bioenergi, hidrogen, dan bahan bakar berkelanjutan.