“Jadi LNG-nya dibuat di Indonesia dari limbah palm oil menjadi energi hijau ramah lingkungan. Kemudian akan disalurkan ke Singapore, mungkin menggunakan pipa antara Sumatera ke Singapura, atau menggunakan kapal,” jelas John.
John berharap, melalui kerja sama ini Pertamina bisa berpartisipasi pada program internasional ini sehingga mampu memberi kontribusi secara pendapatan, serta mendapatkan pengalaman global dalam aspek pemasaran yang dilakukan oleh Singapore LNG.
Baca juga:Pertamina Pastikan Impor BBM untuk SPBU Swasta Demi Stabilkan Harga, Bukan Cari Untung
“Pertamina juga memanfaatkan carbon credit yang dihasilkan dari proyek ini. Setelah jalan dan produksinya berhasil, harapan selanjutnya adalah sertifikasi supaya produknya diakui dunia internasional sehingga mendapatkan kredibilitas nilai yang lebih tinggi,” tambah John.
Langkah Pertamina NRE dalam ekspansinya ke Singapura merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan kompetensinya terutama pada energi hijau. Dari pengalaman global tersebut, Pertamina dapat mengembangkan potensi energi serupa di dalam negeri, untuk mengoptimalkan manfaat bahan bakar ramah lingkungan bagi masyarakat.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.