URBANCITY.CO.ID – Taryadi, seorang pejabat dari Desa Sedari, menjelaskan makna filosofi di balik tradisi pemotongan kerbau dalam Pesta Laut yang akan digelar.
Menurut Taryadi, pemotongan kerbau dalam tradisi ini bukan sekadar ritual semata. “Filosofinya, kerbau itu menggambarkan kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan. Kerbau memiliki tenaga yang besar, kokoh, dan tangguh, yang memungkinkan mereka melintasi lautan. Itulah sebabnya kerbau menjadi simbol penting dalam Pesta Laut,” ujar Taryadi.
Taryadi juga mengungkapkan siapa yang dipercaya untuk melaksanakan prosesi tersebut, yaitu Pak Haji Samtani, yang merupakan ahli dalam pemotongan kerbau. “Syaratnya cukup sederhana, kita hanya menggunakan doa sebagai bagian dari prosesi ini,” tambahnya.
Seperti halnya dengan banyak tradisi lainnya, persiapan sebelum acara berlangsung dengan doa bersama. “Kami mengadakan doa bersama dan mengirimkan doa untuk leluhur dan tokoh-tokoh desa,” jelas Taryadi. Ini merupakan bagian dari penghormatan terhadap tradisi yang telah dilestarikan turun-temurun.
Setelah proses pemotongan kerbau selesai, daging kerbau akan dimasak dan dibagikan kepada warga desa untuk selamatan. “Daging kerbau akan kami sajikan dalam acara makan bersama warga, yang juga menjadi bagian dari kegiatan kernapal yang digelar keesokan harinya,” ungkap Taryadi.
Sebagai penutup, Taryadi menyampaikan harapan masyarakat desa Sedari terkait prosesi ini. “Kami berharap agar acara ini membawa berkah bagi warga desa. Semoga usaha mereka semakin lancar, khususnya dalam mencari ikan atau udang, tanpa ada halangan yang berarti,” tutupnya.