Selain infrastruktur pipa, PGN juga mengembangkan fasilitas LNG di Indonesia bagian tengah dan timur untuk memenuhi permintaan dari sektor smelter dan pembangkit listrik. Kerja sama dengan PLN EPI juga dilakukan untuk gasifikasi pembangkit listrik di Papua Utara.
Baca Juga: PGN Perkuat Hilirisasi Migas dengan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi
Arief menekankan pentingnya konektivitas infrastruktur gas bumi, yang dapat menciptakan solusi untuk mengelola surplus dan defisit pasokan gas. Namun, tantangan yang dihadapi adalah penurunan produksi alami di Indonesia bagian barat, sementara potensi pasokan gas di Indonesia Timur masih besar.
Oleh karena itu, infrastruktur LNG sangat penting untuk mengangkut LNG ke Indonesia bagian barat dan memenuhi permintaan yang terus tumbuh di tengah dan timur.
“PGN juga tengah menjalankan proyek revitalisasi Tangki LNG Hub Arun yaitu tangki F-6004 untuk meningkatkan storage pasokan LNG. Kemajuan pekerjaan konstruksi revitalisasi sudah sekitar 73%,” ungkap Arief.
Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN siap menjadi mitra strategis dalam mendukung upaya swasembada energi. Menurut data Kementerian ESDM, pemerintah memiliki rencana induk untuk jaringan transmisi dan distribusi gas bumi nasional, dengan fokus pada pembangunan backbone transmisi di Sumatera dan Jawa.
Baca Juga: PGN Gandeng TNI AD, Perketat Keamanan Penyaluran Gas Bumi Nasional
Pipa transisi menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan, baik di Jawa (Batang – Cirebon) maupun di Sumatera (Dumai – Sei Mangke). Di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, pemerintah menargetkan pembangunan moda Beyond pipeline, seperti mini LNG dan terminal LNG, untuk mendukung program gasifikasi pembangkit listrik.