“Kami memetakan canvassing market dan ada kawasan industri yang sangat memungkinkan untuk disupply dengan LNG di wilayah Indonesia bagian tengah-timur. PGN siap berkolaborasi dengan industri dalam penyediaan energi yang efektif dan efisien,” tambah Rosa.
Baca Juga: Dukung Transisi Energi, Pertamina Shipping Gandeng PGN Angkut LNG
PGN tidak hanya fokus pada peningkatan nilai ekonomi di sektor industri, tetapi juga berkomitmen untuk mengurangi impor LPG melalui pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas).
Pada tahun 2025, PGN menargetkan untuk membangun 200.000 Sambungan Rumah (SR) jargas. Secara keseluruhan, pemanfaatan gas bumi melalui jargas ini berpotensi mengurangi impor LPG hingga 100.000 metrik ton dan menghemat subsidi energi hingga Rp 672 miliar per 1 juta sambungan.
“Kami juga menggiatkan pemanfaatan limbah kelapa sawit atau POME untuk diubah menjadi Biomethane. Lokasi proyek Biomethane berada di Sumatera, di mana biomethane yang setara dengan gas bumi akan diinjeksikan pada jaringan pipa eksisting. Proyek ini menjadi peluang untuk pertumbuhan energi hijau ke depan,” tutup Rosa. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS