Acara tersebut dihadiri oleh berbagai jurnalis dari media cetak dan online, serta Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat. Saat ini, Subholding Upstream Pertamina berkontribusi sebesar 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% terhadap produksi gas nasional.
Baca Juga: PHE Catat Kinerja Cemerlang Tahun 2023, Dukung Ketahanan Energi
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2025, PHE menargetkan produksi minyak sebesar 416 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas mencapai 2.536 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Ke depan, PHE bertekad untuk terus meningkatkan efisiensi operasi dan mencari peluang eksplorasi baru demi menjaga keberlanjutan industri migas nasional.
“Dengan strategi yang tepat, industri migas Indonesia masih memiliki potensi besar untuk berkembang dan terus menjadi pilar utama ketahanan energi nasional,” kata Dannif.
Potensi ini terlihat dari pencapaian eksplorasi migas pada 2024, di mana realisasi temuan sumber daya migas kontingen 2C Recoverable Subholding Upstream Pertamina Group mencapai 652 juta barel standar minyak (MMBOE), meningkat 34% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: PHE Raih Empat Apresiasi Human Capital & Performance Award 2023
Penemuan ini didorong oleh keberhasilan pengeboran sumur Tedong (TDG)-001 di Wilayah Kerja Pertamina EP, yang mencatat sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 bcfg dan kondensat 13,51 mmbc. Pengeboran ini merupakan bagian dari eksplorasi di kawasan Indonesia Timur, yang mencakup lima titik pengeboran.