Baca juga: PLN EPI – Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG
“Melalui sinergi berbagai pihak, kami tidak hanya membangun infrastruktur gasifikasi, tetapi juga membangun masa depan energi yang tangguh dan berkelanjutan serta memberikan _multiplier effect_ bagi masyarakat,” ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan, dengan cadangan daya mencapai 20 megawatt (MW) atau sekitar 43% dari beban puncak, sistem kelistrikan Nias dinilai cukup untuk menopang pertumbuhan sektor perikanan, pariwisata, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Gasifikasi ini diperkirakan menghemat sekitar Rp72,4 miliar per tahun, dan bisa mencapai Rp153 miliar per tahun saat beroperasi penuh. Efisiensi ini membuka ruang investasi baru dan mendukung pertumbuhan konsumsi listrik Nias yang naik 11%, tertinggi di Sumatra,” ujar Darmawan.
Baca juga: Dukung Pengembangan Bisnis Modern, PLN Teken Kerja Sama dengan 4 Startup
Sementara itu, Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto menjelaskan, proyek ini mencakup pembangunan tangki penyimpanan _Liquefied Natural Gas_ (LNG) berkapasitas 3.000 meter kubik (m³) dengan kapasitas regasifikasi hingga 13 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Infrastruktur ini akan menopang operasional PLTMG berkapasitas awal 35 megawatt (MW) yang akan ditingkatkan menjadi 59 MW.
Rakhmad menjelaskan proyek ini berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 30%, setara dengan 29 ribu ton karbon dioksida (CO₂) per tahun pada tahap awal, dan hingga 47 ribu ton CO₂ saat kapasitas penuh tercapai.