Prabowo menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran negara. Ia meminta seluruh menteri meninjau kembali alokasi APBN, dan mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial atau perjalanan luar negeri yang tidak esensial.
“Fokus kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada, studi banding, belajar Pramuka ke negara lain, saya minta efisien!” ujar Presiden.
Baca juga: Sah, Presiden Prabowo Lantik 48 Menteri Kabinet Merah Putih
Presiden Prabowo menjelaskan alasan memperkuat peran Kepala Staf Kepresidenan, serta membentuk badan baru, Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, dan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Badan-badan itu akan berperan dalam memonitor pelaksanaan proyek pemerintah, dan memastikan program-program perlindungan sosial berjalan dengan efektif.
“Bukan saya ingin mencampuri pekerjaannya kementerian-kementerian. Tidak. Tapi saya ingin membantu di mana ada bottleneck, di mana ada kesulitan, segera kita atasi,” ucap Presiden.
Presiden pun menegaskan pentingnya reformasi birokrasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat. Ia meminta para menteri tidak ragu-ragu mengganti pejabat yang tidak patuh atau bekerja dengan baik.
“Begitu banyak orang yang mau mengabdi. Tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat. Saudara saya beri wewenang copot segera (pejabat yang tidak bekerja dengan baik),” tutup Presiden.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS