Ketiga, mengenai teknologi energi rendah karbon. Kedua kepala negara membahas proyek kerja sama yang sedang berjalan, termasuk interkoneksi listrik lintas batas, pengembangan bersama untuk hidrogen hijau di Sumatra dan pembangkit listrik tenaga surya.
“Kami juga sepakat untuk menindaklanjuti kerja sama terkait penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage),” sambungnya.
Keempat, mengenai ketahanan pangan. Dalam pertemuan bilateral kedua negara membahas potensi kerja sama terkait transfer teknologi dan pertukaran keahlian di bidang ketahanan pangan, khususnya dalam pertanian perkotaan dan pengembangan kawasan lumbung pangan (food estate).
Presiden Prabowo menegaskan kedua negara sepakat untuk mempercepat penyelesaian MoU tentang kerja sama keamanan pangan dan teknologi pertanian.
BACA: BI-Singapura Sepakat “Tukeran” Rupiah dengan Dolar Singapura Hingga Rp100 Triliun
“Kelima, mengenai pengembangan sumber daya manusia. Kami sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional,” kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya Singapura sebagai salah satu mitra strategis Indonesia di Asia Tenggara, baik dalam kerangka bilateral maupun dalam kerja sama ASEAN.
“Kita memiliki pandangan yang sejalan dalam banyak isu, khususnya untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. Saya berharap kunjungan ini akan menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kerja sama lebih baik lagi di saat yang akan datang, khususnya di sektor-sektor strategis dan penting bagi kedua negara, termasuk kerja sama pertahanan, hukum, perdagangan, investasi, ketahanan pangan, dan energi serta pengembangan sumber daya manusia,” tandas Presiden Prabowo.