“Proyek besar ini tidak akan berjalan tanpa visi dan keberanian Chairman Chung. Karena itu sekali lagi saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Chairman Chung yang berani memutuskan sesuatu yang penting dalam kondisi pandemi,” ujar Jokowi.
Presiden menyebutkan, pabrik terintegrasi HLI di Karawang akan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia seperti nikel, bauksit, dan tembaga yang selama puluhan tahun hanya dijual dan diekspor dalam bentuk bahan mentah.
“Sekarang dengan dibangunnya smelter nikel, pabrik sel baterai kendaraan listrik, Indonesia bisa menjadi pemain dalam global supply chain untuk kendaraan listrik,” jelas Kepala Negara.
Dengan dibangunnya pabrik HLI Karawang, Presiden menyatakan Indonesia bisa memenangkan kompetisi dengan negara lain dalam suplai kendaraan listrik.
Baca juga: Perusahaan Motor Listrik China Ini Bangun Pabrik di Indonesia
“Tambangnya, nikelnya, bauksitnya, tembaganya ada di Indonesia. Juga smelternya, katoda dan perkusornya, serta EV baterai dan pabrik mobilnya. Terintegrasi dalam sebuah ekosistem. Dengan kondisi yang kompetitif seperti itu, untuk mobil listrik siapa yang bisa menghadang Indonesia?” tanya Presiden.
Presiden mengapresiasi investasi Rp20 triliun untuk pembangunan pabrik mobil listrik Hyundai di Indonesia. Kemudian Rp160 triliun untuk membangun eksosistem baterai listrik di Karawang oleh konsorsium Hyundai dan LG itu.
Pada paruh pertama 2024, kapasitas pabrik sel baterai listrik seluas 319.000 meter persegi milik HLI itu akan mencapai 10 GWh sel baterai. Cukup untuk 150.000 kendaraan listrik.