Baca Juga : Wujudkan Standard Baru Hunian Berkualitas di Bali, Villa Mewah OXO The Residences Mulai Dibangun
Johannes memproyeksikan 2025 akan menjadi tahun pertumbuhan bagi sektor properti Bali. Peningkatan minat investasi dari pembeli domestik dan internasional, serta kebijakan pemerintah yang mendukung investasi properti, menjadi faktor pendukung utama. Bali dikenal memiliki daya tarik yang luar biasa berkat keindahan alam, kekayaan budaya, dan infrastruktur yang terus berkembang. “Kini, Bali juga menjadi pusat gaya hidup global, menarik wisatawan dan profesional internasional yang mencari hunian jangka Panjang,” imbuhnya.
Johannes juga mencatat adanya pergeseran minat wisatawan ke kawasan-kawasan baru di seiring garis pantai di sisi Barat Bali, seperti Pererenan, Kedungu, Cemagi, dan Nyanyi, yang membuka peluang baru bagi sektor properti di wilayah tersebut. Meskipun kawasan-kawasan seperti Kuta, dan Seminyak masih tetap menjadi tujuan wisata populer, para ekspat yang tinggal dan sudah mengenal Bali dengan baik lebih tertarik pada lokasi-lokasi yang baru yang masih hijau, tidak padat wisatawan, dan dekat dengan alam.
Johannes juga menyorot mengenai potensi di kawasan Nyanyi, sebagai area dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dan akan sangat diminati untuk investasi properti di beberapa tahun kedepan. Lokasi Nyanyi yang berada di antara Canggu dan Tanah Lot, dilihat sebagai wilayah yang masih asli dan menawarkan keseimbangan antara kedekatan dengan pusat gaya hidup Bali dan ketenangan lingkungan alami. Ditambah dengan hadirnya Nuanu Creative City yang menghadirkan pusat pendidikan, seni, dan gaya hidup, juga turut mendorong terjadinya percepatan pertumbuhan di wilayah tersebut.