Baca Juga: Pupuk Indonesia Dorong UMKM Kain Tradisional Go Internasional
Langkah tersebut dyakini mampu mengurangi penggunaan bahan baku yang non-renewable. Karena kalau non-renewable, seperti gas alam suatu ketika akan habis.
“Ini langkah strategis kami menggantikan gas alam dengan air, supaya kami dapat terus menyediakan pupuk yang dibutuhkan oleh petani dan terus menjadi pelaku utama penopang ketahanan pangan nasional,” kata Rahmad, dikutip Urbancity.co.id, Senin, 9 September 2024.
Proyek itu akan melibatkan pembangunan pabrik hidrogen hijau oleh Project Company, sebuah perusahaan patungan yang dibentuk oleh ACWA Power bersama PLN Energi Primer Indonesia dan PLN Indonesia Power.
Hal tersebut juga sesuai dengan perjanjian pengembangan bersama (Joint Development Agreement) yang telah ditandatangani pada Desember 2023.
Baca Juga: PLN Terus Kembangkan Hidrogen untuk Energi Baru Masa Depan
Project Company ini akan bertindak sebagai entitas penjual yang bertanggung jawab atas produksi dan pengelolaan hidrogen hijau. Dimana hasil hidrogen hijau akan dipasok kepada Pupuk Indonesia dan mitra lainnya melalui kontrak jangka panjang selama 25 tahun.
Hidrogen hijau tersebut dihasilkan melalui proses elektrolisis air yang didukung oleh energi terbarukan, sehingga menjamin rendahnya intensitas karbon dari hidrogen yang dihasilkan.
Kolaborasi ini juga sejalan dengan inisiatif Green Economy Pioneer 10 Years Roadmap Kementerian BUMN, yang mendorong sinergi antar BUMN untuk memimpin transisi energi hijau di Indonesia.