URBANCITY.CO.ID – Jakarta kembali bersiap menghadapi gelombang urbanisasi pasca-Lebaran. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa ibu kota tetap terbuka bagi pendatang, asalkan mereka memiliki keterampilan yang cukup untuk bersaing di kota metropolitan ini.
Pernyataan ini merespons imbauan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang melarang pemudik membawa keluarga tanpa keahlian ke Jakarta. “Bang Anung (Pramono Anung) membuka diri, siapa pun mau ke Jakarta silakan. Kita tidak akan melakukan operasi yustisi (kependudukan). Karena kita juga tahu bahwa Jakarta menjadi satu harapan,” ujar Rano di Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu.
Menurutnya, kebijakan Pemprov DKI bercermin pada pengalaman Gubernur Pramono Agung yang juga datang dari daerah untuk mengejar mimpi di ibu kota. “Sama juga seperti Bang Anung kemarin bilang, dia dari Kediri memang bermimpi ingin ke Jakarta. Artinya apa? Silakan masyarakat kita yang mau ke Jakarta,” tambahnya.
Baca juga : Menteri PU : Perjalanan Mudik Lebaran 2025 Dipastikan Lebih Lancar
Meski begitu, Rano tetap mengingatkan bahwa pendatang harus memiliki keterampilan agar bisa bertahan di Jakarta. “Cuma memang kita imbau, jangan kosong-kosong. Artinya kalau enggak punya keterampilan maka akan bersaing dengan masyarakat Jakarta. Artinya keahlian itu menjadi penting. Jadi marilah kita bersama-sama membangun Jakarta,” tegasnya.
Pemprov DKI juga mengantisipasi lonjakan pendatang dengan program mudik bersama yang melibatkan sekitar 26 ribu orang. “Itu sebetulnya antisipasi loh. Paket kita adalah pulang-pergi atau pergi-pulang Jakarta tahun ini hampir 26 ribu yang kita fasilitasi,” jelas Rano.