Ia menjelaskan, memiliki 150 destinasi wisata serta 100 sanggar seni dan budaya merupakan daya tarik yang tinggi bagi Kabupaten Bogor sebagai kawasan wisata.
Dari sisi infrastruktur pendukung juga tergolong lengkap, punya fasilitas sebanyak 300 unit hotel dan homestay serta 500 cafe dan resto untuk memenuhi kebutuhan penginapan serta food and beverage (F&B).
“Keindahan panorama alam pegunungan dengan kesejukan udaranya melengkapi daya tarik Kabupaten Bogor sebagai kawasan destinasi wisata paling lengkap di Jawa Barat,” paparnya.
Dani menghimbau para pengelola Desa Wisata segera melakukan pembenahan di berbagai lini pengelolaan, mulai dari manajemen keuangan hingga promosi agar dapat mengerek jumlah wisatawan yang berkunjung.
Sebanyak 72 Desa wisata yang tersebar di seluruh Kabupaten Bogor saat ini masih didominasi level rintisan atau baru mulai dibangun, 20 persen level berkembang, dan hanya 10 persen level maju (pengelolaan mandiri).
“Kondisi ini menegaskan bahwa, mayoritas pengelola Desa Wisata di Kabupaten Bogor ditutut untuk terus melakukan pembenahan agar destiasinya semakin nyaman dan menarik dikunjungi wisatawan. Dengan begitu, jumlah kunjungan perlahan namun pasti bakal meningkat,” ucapnya
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (FKDW) Kabupaten Bogor, Abas Helmy mengingatkan pentingnya pelayanan prima bagi setiap wisatawan saat berkunjung ke destnasi-destnasi Desa Wisata seluruh Kabupaen Bogor.
Menurut Abas, kelengkapan infrastruktur pendukung yang menjadi ranah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor perlu diimbangi dengan pelayanan memuaskan oleh setiap pengelola Desa Wisata. Untuk itu, piaknya mendorong mereka agar tak segan mengikuti pelatihan-pelatihan yang digelar pihak Dinas maupun pihak lain.