“Seperti diskusi & workshop yang kita lakukan hari ini (Kamis, 31 Juli 2025), di Desa Wisata Ciderum, Cikereteg, Bogor. Acara ini merupakan salah satu upaya forum menhttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg peningkatan standar pelayanan,” katanya.
Baca juga: Festival Desa Wisata 2025: Merayakan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya Bogor
Selain itu, sambung Abas, pihaknya juga terus menhttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg pengelola agara secara kontinu menyebarluaskan berbagai keunggulan, paket-paket wisata serta event menarik yang dimiliki setiap Desa Wisata baik melalui media massa maupun media sosial (medsos).
“Untuk itu, hari ini Forum Komunikasi Desa Wisata secara resmi berkolabrasi dengan Forum Wartawan Daerah (Forwada) yang ditandai dengan Penandatangan MoU di akhir acara,” tegas Abas.
Desa Ciderum Jadi Rujukan
Sementara itu, pembicara lain yang juga pengelola Desa Wisata Ciderum, Cikereteg, Yuhan Subrata menekankan selain mampu menghadirkan berbagai event menarik dan terpublikasi secara massif di media massa, Desa Wisata juga harus punya sistem pengelolaan sampah yang baik.
Menurut Yuhan, begitu ia akrab disapa, ketika pengelola mampu menghadirkan manajemen sampah dengan baik, sejatinya sudah mencapai separuh dari kesuksesan pengembangan Desa Wisata.
“Sebenarnya dari pengelolaan sampah sendiri, Desa Wisata secara tidak langsung sudah berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi masyarakat setempat,” katanya.
Mulai dari hal itu, sambungnya, upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang ugensi pengembangan Desa Wisata yang lebih advance akan semakin mudah dicapai. Sebab, mereka sudah merasakan langsung manfaat ekonomi dan kemajuan wilayahnya.