Baca Juga: Industri Manufaktur Bikin Ekspor Indonesia Surplus
Rasio penambahan tenaga kerja baru di sektor manufaktur terhadap jumlah PHK mencapai 1 banding 20, artinya untuk setiap satu pekerja yang di-PHK, sektor ini mampu menciptakan 20 tenaga kerja baru. Rasio ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, penutupan pabrik yang disertai PHK belakangan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Agus menjelaskan bahwa penurunan permintaan pasar ekspor, kesalahan manajemen, dan perubahan strategi bisnis menjadi beberapa alasan utama.
Selain itu, banyak pabrik yang terpaksa tutup karena pasar domestik yang dibanjiri produk impor, serta kelangkaan bahan baku.
Baca Juga: Manufaktur Indonesia Membaik, Kembali ke Zona Ekspansi Setelah 5 Bulan Terkontraksi
“Dari beberapa alasan tersebut, kita tidak bisa kendalikan, terutama alasan terkait lemahnya permintaan pasar ekspor. Namun demikian, Kemenperin fokus memonitor penutupan industri yang terutama disebabkan karena kelangkaan dan hambatan bahan baku produksi serta upgrade teknologi produksi, untuk bisa mencari penyelesaiannya,” ungkap Agus.
Agus menekankan pentingnya memahami berbagai faktor yang menyebabkan PHK dan mencari solusi yang tepat. Sinergi antara pemangku kebijakan juga diperlukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk dalam hal kebijakan safeguard dan non-tariff barrier (NTB). (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS