URBANCITY.CO.ID – Bank Indonesia (BI) melaporkan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.
Mengutip data Badan Pusat Statistik, BI melalui keterangan tertulis Jum’at (1/11/2024) menyatakan, inflasi IHK Oktober 2024 tercatat 0,08 persen secara bulanan (mtm).
Inflasi adalah kondisi di mana harga sekumpulan barang dan jasa yang disurvei mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya, yang dicerminkan melalui IHK. Sedangkan deflasi sebaliknya, minus atau menurun.
Sebelumnya selama 5 bulan berturut-turut (Mei-September 2024) terjadi deflasi IHK. September 2024 deflasi tercatat 0,12 persen (mtm), dan Agustus 0,03 persen (mtm).
Dengan inflasi IHK pada Oktober 2024, secara tahunan (yoy) inflasi IHK mencapai 1,71 persen, menurun dibanding realisasi inflasi September yang mencapai 1,84 persen (yoy).
Sementara itu inflasi inti Oktober 2024 mencapai 0,22 persen (mtm), lebih tinggi dibanding September 2024 yang tercatat 0,16 persen (mtm).
Inflasi inti mengukur kenaikan harga barang dan jasa di luar bahan makanan yang masuk komponen bergejolak (volatile food), dan harga komoditas yang diatur pemerintah (administered prices) seperti BBM.
Inflasi inti adalah komponen inflasi yang cenderung stabil, dipengaruhi faktor-faktor seperti interaksi permintaan dan penawaran, nilai tukar, ekonomi dan harga komoditas global, serta ekspektasi inflasi di masa depan.
Karena itu inflasi inti menjadi indikator daya beli masyarakat dari konsumsi barang sekunder dan tersier alias non bahan makanan.