Menurut pemerintah, tetap meningkatkanya inflasi inti menunjukkan, deflasi lima bulan berturut-turut bukan karena melemahnya daya beli, tapi lebih karena melimpahnya pasok bahan makanan yang membuat harganya terus merosot.
Perkembangan inflasi inti Oktober 2024 didorong oleh peningkatan harga komoditas global. Realisasi inflasi inti itu disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, nasi dengan lauk, dan kopi bubuk. Secara tahunan, (yoy) inflasi inti Oktober 2024 tercatat 2,21 persen dibanding September sebesar 2,09 persen.
Baca juga: September Deflasi Lagi, Jauh Lebih Tinggi Dibanding Agustus
Sedangkan kelompok volatile food pada Oktober 2024 melanjutkan deflasi (minus/turun) 0,11 persen (mtm), namun jauh lebih rendah dibanding deflasi September yang tercatat 1,34 persen (mtm).
Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas aneka cabai, kentang, dan ikan segar. Penurunan harga bahan makanan itu terjadi karena pasokan masih cukup banyak seiring masih berlangsungnya periode panen.
Secara tahunan (yoy), kelompok volatile food mengalami inflasi 0,89 persen pada Oktober 2024, dibanding 1,43 persen pada September.
Sementara kelompok administered prices mengalami deflasi 0,25 persen (mtm), lebih dalam dibanding September yang hanya 0,04 persen.
Deflasi kelompok administered prices terutama didukung oleh komoditas bensin seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan tarif angkutan udara. Secara tahunan (yoy), inflasi kelompok administered prices tercatat 0,77 persen, menurun dari inflasi September yang mencapai 1,40 persen (yoy).