Smelter Freeport di Gresik Resmi Beroperasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) meresmikan pengoperasian smelter Freeport di Gresik, Kamis (27/6/2024). (Dok. Kemenko Perekonomian)

URBANCITY.CO.ID – Pemerintah telah menggagas kebijakan hilirisasi industri yang diharapkan mampu mendukung peningkatan nilai tambah perekonomian nasional, sekaligus menjadi salah satu kunci menjaga resiliensi ekonomi nasional.

Untuk mendukung kebijakan hilirisasi tersebut, peran off-takers domestik sangat penting termasuk pengguna bahan baku tembaga.

Pasokan produk hilirisasi tembaga yang dibutuhkan Indonesia saat ini masih mengandalkan produk impor. Seperti copper tube, copper tape, evaporator tembaga, serta aneka komponen yang dibutuhkan dalam produksi kendaraan listrik (EV) seperti kabel, inverter, hingga baterai.

Agar bisa dipenuhi di dalam negeri, pemerintah terus menhttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg industri pengolahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk melakukan hilirisasi.

Berkaitan dengan itu pemerintah memberikan applause kepada manajemen PT Freeport Indonesia (FI) yang sudah berhasil mengoperasikan smelternya.

“Manajemen yang luar biasa. Yang dibangun juga pabrik yang extraordinary. Ini sangat tepat waktu, karena ekarang tren renewable energy. Tren itu butuh critical mineral. Salah satunya copper,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat peresmian operasi smelter Freeport Indonesia di KEK Gresik, Kamis (27/6/2024), seperti dikutip keterangan tertulis Kemenko Perekonomian.

Smelter FI merupakan fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia, dengan kapasitas pemurnian mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Related Posts

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?