URBANCITY.CO.ID – Pemerintah Indonesia menyiapkan strategi untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) mengungkapkan tiga langkah utama yang diambil Presiden Prabowo Subianto guna menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO, Noudhy Valdryno, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa langkah pertama adalah memperluas mitra dagang Indonesia. Presiden Prabowo langsung mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS pada pekan pertama kepemimpinannya. Langkah ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global yang mencakup 40 persen aktivitas ekonomi dunia.
Selain itu, Indonesia terus mendorong keanggotaan tetap dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta mempercepat perjanjian dagang dengan berbagai blok ekonomi seperti CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.
Baca juga : Donald Trump Tetapkan Kebijakan Tarif Impor 32 Persen Untuk Indonesia
Langkah kedua adalah mempercepat hilirisasi sumber daya alam agar Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah. Pemerintah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mendanai serta mengelola proyek hilirisasi di sektor strategis, mulai dari pertambangan hingga kehutanan.
“Dengan strategi ini, Indonesia bisa meningkatkan nilai tambah ekspor, mengurangi ketergantungan pada investasi asing, serta membuka lapangan kerja baru,” ujar Noudhy.