URBANCITY.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pede pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bisa dicapai.
Airlangga mengungkapkan keyakinan itu dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024 di Jakarta pekan lalu, sebagaimana dikutip keterangan tertulis Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto akhir pekan ini.
Cara mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen itu masih sama dengan sebelumnya. Yaitu, dengan menggenjot konsumsi, meningkatkan investasi dan ekspor.
Untuk itu pemerintah akan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan investasi berorientasi ekspor, mengakselerasi ekonomi digital termasuk membangun eksosistem semikonduktor, melanjutkan transisi energi baru terbarukan, menggencarkan hilirisasi sumber daya alam, hingga terus mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dengan kata lain, fokusnya menggenjot produktifitas. Dalam kaitan itu, Airlangga mengakui ada hambatan serius dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen tersebut.
Yaitu, angka ICOR Indonesia yang masih tinggi, di atas 6, tertinggi dibanding ICOR negara-negara ASEAN yang berkisar antara 3-4.
Incremental Capital Output Ratio (ICOR) adalah rasio yang menunjukkan besarnya tambahan investasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output.
ICOR merupakan indikator makroekonomi yang penting, karena dapat merefleksikan produktivitas modal yang ditanamkan dan pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai.