Dari outstanding SRBI Rp918,42 triliun itu, sebanyak Rp246,08 triliun atau 26,79 persen dipegang nonresiden (asing).
“Penerbitan SRBI telah mendukung upaya peningkatan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri, dan memperkuat nilai tukar rupiah,” tulis keterangan RDG BI.
Baca juga: Gubernur BI: Yield SRBI Memang Sengaja Ditawarkan Lebih Tinggi Ketimbang SBN
SRBI memang menjadi favorit investor asing portofolio, karena menawarkan imbal hasil atau yield yang lebih tinggi daripada Surat Berharga Negara (SBN) terbitan pemerintah Indonesia.
Kalau suku bunga pasar uang (IndONIA) bergerak di sekitar BI-Rate sebesar 6,44 persen per 17 September 2024, bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan per 13 September 2024 tercatat 6,99 persen, 7,09 persen, dan 7,11 persen.
Sebaliknya, yield SBN jangka waktu (tenor) 2 dan 10 tahun menurun, per 17 September 2024 tercatat di level 6,47 persen dan 6,55 persen. Tenor SBN yang jauh lebih lama memang cenderung kurang disukai investor asing portofolio.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS