URBANCITY.CO.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus mendorong penguatan tata kelola dan integritas, guna mewujudkan ekosistem sektor jasa keuangan (SJK) yang sehat dan berkelanjutan.
Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam sambutannya pada acara Governansi Insight Forum mengenai best practices pelaksanaan Survei Penilaian Integritas (SPI) di Jakarta, Selasa (19/3/2024), menyatakan risiko korupsi masih menjadi tantangan penegakan integritas di SJK dan karena itu menjadi salah satu concern utama OJK.
“Penurunan ranking Corruption Perception Index (CPI) Indonesia tahun 2023, dan tren penurunan nilai indeks integritas di Indonesia dalam tiga tahun terakhir, menunjukkan tingkat risiko korupsi di Indonesia termasuk di sektor jasa keuangan cukup tinggi sehingga perlu menjadi concern kita bersama,” kata Sophia seperti dikutip keterangan resmi OJK kemarin.
Baca Juga: OJK Dukung Kemenkeu Laporkan Korupsi LPEI ke Kejagung
Sophia menegaskan, OJK akan terus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam upaya penegakan integritas di SJK dan di OJK sendiri.
“OJK terus melakukan strategi penguatan dan penegakan integritas di OJK dan SJK melalui diseminasi mandiri oleh seluruh satuan kerja first line, membangun dan mengembangkan budaya integritas OJK, perluasan ruang lingkup sertifikasi ISO 37001 SMAP untuk seluruh satuan kerja di OJK, serta penerbitan peraturan strategi anti-fraud yang terintegrasi untuk seluruh SJK,” jelasnya.
Governansi Insight Forum merupakan bagian dari Road show Governansi OJK dalam bentuk forum diskusi yang melibatkan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).