URBANCITY.CO.ID – Survei Konsumen Juli 2024 yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI) Kamis (8/8/2024) mengungkapkan bukan hanya optimisme/pesimisme konsumen, tapi juga kondisi keuangannya.
Pada Juli 2024 kondisi keuangan konsumen memburuk. Terlihat dari rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) yang menurun, dari 73,9 persen pada Juni menjadi 73,8 persen pada Juli.
Penurunan konsumsi paling dalam terjadi pada kelompok pengeluaran Rp4,1 – 5 juta dari 72,6 persen menjadi 69,5 persen, disusul kelompok pengeluaran > Rp5 juta dari 67,4 persen menjadi 65,9 persen, dan kelompok pengeluaran Rp3,1 – 4 juta dari 73,1 persen menjadi 72,9 persen.
Ketiga kelompok penghasilan ini merupakan penyumbang terbesar konsumsi rumah tangga. BI sendiri menyebut konsumsi itu tidak menurun, tapi relatif stabil.
Proporsi konsumsi hanya sedikit meningkat pada kelompok pengeluaran Rp1 – 2 juta (dari 75,8 persen menjadi 76,5 persen), dan kelompok pengeluaran Rp2,1 – 3 juta (dari 73,4 persen menjadi 74,3 persen).
Penurunan lebih tajam terjadi pada proporsi pendapatan konsumen yang ditabung (saving to income ratio), dari 16,5 persen pada Juni menjadi 15,5 persen pada Juli 2024.
Sementara proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio), melesat dari 9,6 persen menjadi 10,7 persen. Paling tinggi peningkatan cicilan utangnya kelompok pengeluaran Rp4,1-5 juta (dari 10,1 menjadi Rp14,4 persen).
Setelah itu diikuti kelompok pengeluaran >Rp5 juta (dari 14,7 menjadi 17,8 persen), kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta (dari 10,7 menjadi 11,7 persen), dan kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta (dari 9,2 menjadi 10,1 persen).