URBANCITY.CO.ID – Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melibatkan 100 bank responden mengungkapkan, industri perbankan optimis kinerjanya akan terjaga baik pada triwulan I-2024. Porsi aset ke-100 responden itu mencapai 97,05 persen dari total aset bank umum.
Mengutip siaran pers OJK di Jakarta, Jumat (8/3/2024), optimisme perbankan itu tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan I-2024 yang tercatat sebesar 56 (zona optimis). Optimisme itu didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi dibarengi dengan kemampuan perbankan mengelola risiko di tengah kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif. SOBP juga menyebutkan, seiring dengan proyeksi ekonomi Indonesia yang cukup resilien tahun ini, kinerja perbankan Indonesia diproyeksikan tetap terjaga dan dapat meningkat.
Namun, ketidakpastian kondisi makroekonomi global menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan I-2024 masih berada pada level pesimis, sebesar 47. Terutama disebabkan oleh perkiraan pelemahan nilai tukar dan peningkatan inflasi. Meski demikian, IKM itu mengalami perbaikan dari 43 pada pada triwulan IV-2023.
Perbaikan tersebut didorong oleh kinerja PDB yang diperkirakan meningkat, dengan keyakinan konsumsi masyarakat sebagai driver pertumbuhan seiring dengan Hari Raya Imlek dan Ramadan pada triwulan I-2024, serta proyeksi peningkatan pengeluaran pemerintah untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 pada Februari 2024.
Meskipun kondisi makroekonomi diperkirakan kurang kondusif, mayoritas responden meyakini risiko perbankan pada triwulan I-2024 masih terjaga dan terkendali. Hal ini terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 53 (zona keyakinan bahwa risiko cukup manageable), seiring dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar juga tetap terjaga.