BACA JUGA: Jepang Kucurkan Utang Rp14,5 Triliun untuk MRT Jakarta Tomang-Medan Satria
“Indonesia dan Jepang perlu mempererat kerja sama dalam mengatasi krisis global. Peluang kerja sama di sektor energi terbarukan cukup dibutuhkan sektor energi di Jepang. Salah satunya, penyediaan produk biomassa, seperti cangkang sawit (palm kernel shell) dan pelet kayu (wood pellet) dari Indonesia,” imbuh Jerry.
Pada 2023, nilai ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang mencapai USD550,98 juta atau naik 40 persen dibanding 2022. Selain itu, ekspor pelet kayu Indonesia ke Jepang tercatat USD10,2 juta atau naik 45 persen dibanding tahun 2022.
Selain di sektor energi, Indonesia juga ingin berkontribusi sebagai mitra penyediaan pangan di Jepang. Pasalnya, sebanyak 60 persen kebutuhan pangan di Jepang masih dipenuhi dari impor. Wamendag Jerry menekankan, Indonesia sebagai negara produsen pangan dan produk pertanian memiliki peluang untuk menjadi mitra Jepang dalam memastikan ketersediaan produk tersebut. Namun tentunya, dibutuhkan kerja sama yang menguntungkan dalam pemenuhan produk sesuai standar yang ditetapkan Jepang.
Lebih lanjut, Indonesia selalu berpartisipasi pada promosi makanan dan minuman terbesar di Jepang Foodex Japan. Pada 2024, partisipasi Indonesia berhasil mencatatkan transaksi dagang USD10,6 juta, untuk pembelian produk ubi, terong, olahan unggas, camilan, bumbu masak, dan rempah.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS