“Keberadaan mineral dan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, termasuk nikel, tembaga, dan batu bara, memberikan peluang signifikan bagi Arab Saudi dalam memastikan pasokan bahan baku untuk industri dalam negeri mereka. Selain itu, dengan target ekspor global Indonesia mencapai USD 405 miliar pada tahun 2029, kolaborasi dengan Arab Saudi akan memperkuat ketahanan dan keberlanjutan posisi Indonesia dalam pasar global,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini memaparkan, dalam sektor makanan, Indofood telah menjadi contoh sukses produk Indonesia yang menembus pasar Arab Saudi. Kehadiran mi instan Indofood di pasar Saudi sejak tahun 1986 menandakan pengakuan akan kualitas produk Indonesia dan tingginya permintaan konsumen Arab Saudi terhadap produk halal.
Pada Desember 2023, Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman untuk meningkatkan kerjasama dalam jaminan produk halal dan pengakuan sertifikasi halal secara timbal balik. Dengan masyarakat muslim yang merupakan bagian terbesar dari populasi di Arab Saudi, peningkatan kerjasama dalam industri makanan halal sangatlah strategis.
“Di sektor farmasi, potensi kerjasama antara Indonesia dan Arab Saudi sangat besar, terutama dalam pengembangan obat-obatan dan produk kesehatan. Dengan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan dan produk farmasi di Arab Saudi, Indonesia dapat berperan sebagai penyedia obat-obatan generik dan produk farmasi, sejalan dengan upaya Kerajaan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan publik,” pungkas Bamsoet.