URBANCITY.CO.ID – Dalam Podkab, awal pekan ini, Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI), Sri Mulyani mengungkapkan, hingga pertengahan bulan Maret 2024 Anggaran Perencanaan Belanja Negara (APBN) masih surplus sebesar Rp22,8 triliun.
Menkeu Sri Mulyani menyebut, pendapatan negara tercatat sebesar Rp493,2 triliun atau 17,6 persen dari target, belanja negara terealisasi sebesar Rp470,3 triliun atau 14,1 persen dari pagu.
“Sehingga, surplus APBN adalah sebesar Rp22,8 triliun atau 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) dengan keseimbangan primer juga surplus Rp132,1 triliun,” ujarnya, dikutip Urbancity.co.id dari laman Setkab, Rabu, 27 Maret 2024
Sri Mulyani menungkapkan, dengan begitu kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga 15 Maret 2024 tetap solid. APBN terjaga surplus dengan kinerja secara keseluruhan yang on-track. “APBN masih bisa berjalan secara cukup baik, solid,” ujar Menkeu.
Baca Juga: OJK Dukung Kemenkeu Laporkan Korupsi LPEI ke Kejagung
Menurut Menkeu Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di tengah pelemahan ekonomi global, baik dari sisi konsumsi maupun produksi, sedangkan kondisi pasar keuangan domestik masih dinamis.
PMI Manufaktur masih berlanjut menunjukkan perbaikan, Indonesia terus melanjutkan ekspansi, sedangkan neraca perdagangan melanjutkan tren surplus, surplus berlanjut memasuki bulan ke-46. Ini adalah sesuatu yang bagus karena di dalam level dunia harga komoditas mengalami pelemahan.
“Biasanya di atas kertas untuk Indonesia yang perekonomiannya juga sangat ditentukan oleh komoditas resiliensi dari PMI dan ekonomi kita itu berarti menunjukkan sesuatu ketahanan yang sangat baik,” tandas Sri Mulyani.