Penguatan rupiah pada akhir pekan ini membuat premi risiko berusaha atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 7 November 2024 turun cukup signifikan ke level 67,59 bps, dibanding 1 November 2024 yang tercatat 71,58 bps.
Baca juga: Rupiah Kian Perkasa, Ditutup Rp15.150 per USD
Biasanya penguatan rupiah terjadi seiring dengan derasnya arus masuk modal asing portofolio ke dalam negeri. Tapi, kali ini situasinya berbeda.
Berdasarkan data transaksi 4 – 7 November 2024, nonresiden (asing) justru menarik duitnya (jual neto) dari Indonesia Rp10,23 triliun.
Terdiri dari jual neto Rp2,29 triliun di pasar saham, Rp4,66 triliun di pasar SBN, dan Rp3,28 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Namun, secara keseluruhan selama tahun 2024 berdasarkan data setelmen s.d. 4 November 2024, nonresiden masih tercatat beli neto Rp38,51 triliun di pasar saham, Rp38,86 triliun di pasar SBN, dan Rp192,99 triliun di SRBI.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS