“Apabila kebiasaan seperti ini terus berlanjut, bukan hanya sekadar berpengaruh pada obesitas, tetapi juga meningkatkan berbagai risiko penyakit kritis lainnya, mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga stroke”, ujar dr. Elva Septiruliana, Customer Claims Experience Manager Allianz Life Indonesia, dalam keterangannya, Minggu, 4 Agustus.
BACA JUGA: Kimia Farma Siagakan Outlet Kesehatan Selama Mudik Lebaran 2024
Kondisi penumpukan lemak berlebih di tubuh ini diakibatkan karena tubuh menerima asupan kalori lebih besar dibandingkan yang dikeluarkan dalam waktu yang lama. dr. Elva Septiruliana yang juga merupakan salah satu Dokter di Allianz yang aktif mengikuti kegiatan lari maraton – menjelaskan bahwa mencegah obesitas di usia muda sangat mungkin dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat yang dapat dilakukan secara mandiri. Yaitu sebagai berikut:
1. Mengatur Pola Makan
Mengalihkan konsumsi makanan olahan dan tinggi gula ke makanan serat tinggi yang membantu mengendalikan penyerapan gula darah, memilih protein rendah lemak, hingga memilih makanan dengan indeks glikemik rendah untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Misalnya dengan mengonsumsi protein rendah lemak, biji-bijian utuh, sayuran hijau, produk gandum utuh, dan air mineral sebagai minuman utama.
2. Mengendalikan Porsi Makan
Perhatikan ukuran porsi makan agar tidak overeating. Mengonsumsi makanan sehat dengan porsi kecil namun sering akan membantu mengontrol gula darah. Sebaliknya, mengonsumsi makanan banyak dalam satu waktu dapat memicu lonjakan kadar gula darah. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah hindari untuk langsung berbaring atau tidur setelah makan. Tunggu 2 hingga 3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.