Kedua, jumlah uang yang diberikan juga memiliki makna tersendiri. Jumlah yang diberikan biasanya berupa angka ganjil, seperti Rp10.000, Rp20.000, atau Rp50.000.
Angka ganjil dianggap sebagai angka yang membawa keberuntungan dan keberkahan. Selain itu, jumlah uang yang diberikan juga disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing individu.
Baca: Lebaran Sebentar Lagi, Stok Beras Cukup Untuk Kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri
Ketiga, cara pemberian uang baru juga memiliki aturan yang khas. Biasanya, uang baru diletakkan dalam amplop merah yang diberi tulisan atau ucapan selamat Idul Fitri. Amplop ini kemudian diberikan secara langsung kepada penerima, seringkali disertai dengan salam dan doa yang baik.
Nilai Sosial dan Kebersamaan
Tradisi bagi-bagi uang baru saat Idul Fitri bukan hanya sekadar memberikan uang kepada orang lain, tetapi juga memiliki nilai sosial dan mempererat tali persaudaraan. Melalui tradisi ini, masyarakat Indonesia diajarkan untuk saling berbagi rezeki dan berempati terhadap sesama.
Bagi anak-anak, menerima uang baru saat Idul Fitri bukan hanya tentang jumlah uang yang mereka terima, tetapi juga tentang kebahagiaan dan keceriaan.
Mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh orang-orang dewasa di sekitar mereka. Uang baru tersebut juga bisa mereka gunakan untuk membeli mainan atau makanan kesukaan mereka.
Baca Juga: Mudik Aman dan Nyaman, Banyak Diskon Menarik Transaksi Pakai TapCash BNI
Bagi orang dewasa, memberikan uang baru kepada orang lain juga memberikan kepuasan tersendiri. Mereka merasa senang bisa berbagi kebahagiaan dan keberkahan dengan orang lain. Tradisi ini juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat, saling bermaafan, dan memperkuat ikatan emosional.
Kesimpulan
Tradisi bagi-bagi uang baru saat Idul Fitri merupakan salah satu tradisi yang unik dan khas di Indonesia. Melalui tradisi ini, masyarakat Indonesia mengajarkan nilai-nilai keberkahan, kedermawanan, dan kebersamaan.